Bagikamu yang ingin mengembalikan warna jaket favoritmu, berikut Kamini rangkum beberapa cara yang mampu dicoba. 1. Menggunakan Alkohol. Selain berguna untuk langkah-langkah medis, alkohol rupanya juga bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan warna jaket yang pudar. Penggunaan alkohol ini bisa menjadi pilihan bila warna jaketmu luntur akibat tubuh pakaian, makanan, maupun berbagai peralatan. Penggunaan warna dalam berbagai produk dapat meningkatkan nilai guna dan harga produk tersebut menjadi berlipat ganda. Warna dalam berbagai hal juga digunakan masih menggunakan cara tradisional dengan pewarna alami secara turun temurun, sehingga perlu diungkapkan. II. METODE Bahandapat dikeringkan dulu maupun langsung diekstrak. Ambil potongan tersebut seberat 500 gr. 2. Masukkan potongan-potongan tersebut ke dalam panci. Tambahkan air dengan perbandingan 1:10. Contohnya jika berat bahan yang diekstrak 500gr maka airnya 5 liter. 3. Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (2,5liter). Delapanbahan pewarna alami ini bisa menjadi modal membuat makanan warna merah putih untuk peringatan Kemerdekaan RI. Cara Membuat Keripik Pisang Manis Gurih, Cuma Pakai 3 Bahan. Resep. 22/07/2022, 17:06 WIB. Resep Pepes Ikan Patin Bumbu Kuning, Makanan Bergizi Tinggi. Resep. . foto YouTube/Lilis Rahma berikut - Ada banyak warna yang kerap digunakan untuk mempercantik makanan, salah satunya adalah warna hitam. Beberapa makanan seperti burger, mi, martabak, pizza, hingga aneka dessert dan kue kini disajikan dengan warna hitam yang legam. Tampilan makanan berwarna hitam ini bisa jadi daya tarik tersendiri. Bahkan penggunaan warna hitam pada makanan juga dapat meningkatkan nafsu makan penikmatnya. Tak heran jika kini ada banyak pebisnis kuliner yang mengkreasikan makanannya dengan warna hitam. Untuk menghasilkan warna hitam ini, kamu bisa menggunakan pewarna makanan instan yang banyak dijual di pasaran. Namun selain itu, ada juga alternatif pewarna hitam lain yang lebih alami. Kamu bisa memanfaatkan daun pisang kering untuk mewarnai makanan dengan warna hitam, lho. Penggunaan daun pisang kering sebagai pewarna hitam ini dibagikan oleh pengguna YouTube bernama Lilis Rahma. Melalui salah satu unggahannya, Lilis membeberkan cara mengolah daun pisang kering jadi pewarna hitam alami untuk makanan. Tidak sampai disitu, dia pun turut menjelaskan cara penggunaan pewarna alami tersebut. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan BrilioFood dari YouTube/Lilis Rahma berikut, Selasa 29/11. brl/mal Bagi sebagian orang, mewarnai pakaian menjadi hitam adalah hal yang mudah. Namun, bagi yang belum terbiasa, mewarnai pakaian hitam bisa menjadi sebuah tantangan. Tak hanya soal teknik mewarnai, tapi juga cara merawatnya agar warna hitam tetap tahan lama. 1. Pilih Bahan Pakaian yang Cocok Langkah pertama dalam mewarnai pakaian menjadi hitam adalah memilih bahan pakaian yang cocok. Pilihlah bahan pakaian yang bisa menyerap warna dengan baik dan tahan lama. Beberapa bahan pakaian yang cocok untuk diwarnai menjadi hitam antara lain katun, linen, dan wol. 2. Pastikan Pakaian Bersih dan Kering Sebelum mewarnai pakaian, pastikan pakaian tersebut bersih dan kering. Jika ada noda atau kotoran pada pakaian, cuci terlebih dahulu dengan deterjen yang cocok. Pastikan pakaian benar-benar kering sebelum diproses mewarnai. 3. Siapkan Wadah dan Peralatan yang Dibutuhkan Siapkan wadah dan peralatan yang dibutuhkan untuk mewarnai pakaian. Peralatan yang dibutuhkan antara lain pewarna tekstil hitam, air panas, garam, dan sendok kayu atau spatula. 4. Campurkan Pewarna dengan Air Panas Campurkan pewarna tekstil hitam dengan air panas dalam wadah yang telah disiapkan. Pastikan pewarna tercampur dengan baik dalam air panas. 5. Tambahkan Garam ke Dalam Wadah Tambahkan garam ke dalam wadah yang telah berisi campuran pewarna dan air panas. Garam berfungsi untuk membantu pewarna menempel pada serat pakaian dengan sempurna. 6. Rendam Pakaian ke Dalam Wadah Rendam pakaian yang akan diwarnai ke dalam wadah yang telah berisi campuran pewarna, air panas, dan garam. Pastikan pakaian benar-benar terendam dalam larutan pewarna. Biarkan pakaian direndam selama 30-45 menit. 7. Aduk-Aduk Pakaian Setiap 10 Menit Setiap 10 menit, aduk-aduk pakaian yang sedang direndam dengan sendok kayu atau spatula. Hal ini bertujuan agar pewarna menempel pada serat pakaian dengan merata. 8. Bilas Pakaian dengan Air Dingin Setelah pakaian direndam selama 30-45 menit, bilaslah pakaian dengan air dingin. Lanjutkan membilas hingga air benar-benar bersih dan tidak ada sisa-sisa pewarna. 9. Jemur Pakaian di Tempat yang Tidak Terkena Sinar Matahari Langsung Setelah dibersihkan dan diwarnai, jemur pakaian di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan mengeringkan pakaian di mesin pengering, karena hal ini bisa merusak serat pakaian dan membuat warna cepat pudar. 10. Cuci dengan Sabun Lembut Untuk merawat pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam, gunakanlah sabun lembut saat mencuci. Hindari menggunakan pemutih atau deterjen yang keras, karena hal ini bisa merusak warna hitam pada pakaian. 11. Jangan Gunakan Air Panas saat Mencuci Hindari menggunakan air panas saat mencuci pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam. Air panas bisa merusak serat pakaian dan membuat warna cepat pudar. 12. Jangan Menjemur Pakaian Terlalu Lama Jangan menjemur pakaian terlalu lama di bawah sinar matahari. Hal ini bisa membuat warna hitam pada pakaian cepat pudar. Sebaiknya jemur pakaian hanya selama beberapa jam atau sampai kering. 13. Hindari Menyetrika Pakaian dengan Suhu yang Terlalu Tinggi Hindari menyetrika pakaian dengan suhu yang terlalu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat warna hitam pada pakaian cepat pudar atau bahkan luntur. Sebaiknya setrika pakaian dengan suhu sedang atau rendah. 14. Gunakan Kain Lap yang Lembut Gunakan kain lap yang lembut saat membersihkan atau mengeringkan pakaian. Hindari menggunakan kain kasar atau sabuk pembersih yang bisa merusak serat pakaian dan membuat warna cepat pudar. 15. Simpan Pakaian dengan Benar Simpan pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam dengan benar. Hindari menumpuk pakaian dalam satu tempat atau menggantung pakaian terlalu lama di dalam lemari. Sebaiknya lipat pakaian dengan rapi dan simpan di dalam lemari yang bersih dan kering. 16. Jangan Gunakan Bahan Pemutih Jangan menggunakan bahan pemutih saat mencuci atau merawat pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam. Bahan pemutih bisa merusak warna hitam pada pakaian dan membuatnya cepat pudar. 17. Jangan Gunakan Deterjen yang Keras Jangan menggunakan deterjen yang keras saat mencuci pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam. Deterjen yang keras bisa merusak serat pakaian dan membuat warna cepat pudar. 18. Tidak Direkomendasikan untuk Mewarnai Pakaian yang Terlalu Lama Digunakan Tidak direkomendasikan untuk mewarnai pakaian yang terlalu lama digunakan atau sudah terlalu sering dicuci. Serat pakaian yang sudah aus atau rusak tidak bisa menyerap warna dengan baik, sehingga warna hitam pada pakaian tidak akan terlihat merata. 19. Jangan Mewarnai Pakaian dengan Pewarna yang Sudah Kadaluarsa Jangan mewarnai pakaian dengan pewarna yang sudah kadaluarsa atau tidak layak pakai. Pewarna yang sudah kadaluarsa bisa membuat warna hitam pada pakaian tidak merata atau bahkan luntur. 20. Tidak Direkomendasikan untuk Mewarnai Pakaian yang Terbuat dari Bahan Sintetis Tidak direkomendasikan untuk mewarnai pakaian yang terbuat dari bahan sintetis seperti polyester atau nilon. Serat bahan sintetis tidak bisa menyerap warna dengan baik, sehingga warna hitam pada pakaian tidak akan terlihat merata. Hindari menumpuk pakaian yang belum kering dalam satu tempat. Hal ini bisa membuat bau tidak sedap pada pakaian dan membuat warna cepat pudar. 22. Gunakan Air Dingin saat Membilas Pakaian Gunakan air dingin saat membilas pakaian yang telah diwarnai menjadi hitam. Air dingin bisa membantu menjaga warna hitam pada pakaian agar tetap tahan lama. 23. Mewarnai Pakaian menjadi Hitam dengan Pewarna Alami Jika kamu ingin mewarnai pakaian menjadi hitam dengan bahan alami, kamu bisa menggunakan pewarna seperti daun jati, kulit kayu secang, atau kulit kayu manggis. Namun, proses mewarnai dengan bahan alami bisa memakan waktu lebih lama dan warna yang dihasilkan tidak seintens pewarna tekstil hitam. 24. Hindari Menggunakan Penghilang Noda yang Mengandung Klorin Hindari menggunakan penghilang noda yang mengandung klorin saat mencuci pakaian yang RumahCom – Bahan pewarna alami digunakan sejak zaman nenek moyang dahulu sebelum adanya pewarna sintetis atau buatan. Biasanya warna-warna alami tersebut diambil dari tumbuhan, buah, dan sayuran yang ada di sekitar. Namun era saat ini, untuk memudahkan proses pewarnaan mulai menggunakan pewarna buatan atau sintetis yang menggunakan bahan kimia. Bagi Anda yang ingin mendapatkan proses pewarna alami, artikel ini akan membahas 12 pewarna alami yang aman untuk dikonsumsi. Pembahasan akan menjelaskan mengenai Perbedaan Pewarna Alami dan Pewarna Buatan? 12 Bahan Pewarna Alami Natural yang Aman Pewarna Alami Merah dari Buah Naga Pewarna Alami Hijau dari Daun Suji Pewarna Alami Biru dari Bunga Telang Pewarna Alami Kuning dari Kunyit Pewarna Alami Merah dari Buah Bit Pewarna Alami Hijau dari Bayam Pewarna Alami Ungu dari Ubi Ungu Pewarna Alami Coklat dari Biji Buah Coklat Kakao Pewarna Alami Biru Keunguan dari Buah Blueberry Pewarna Alami Hitam dari Arang Merang Pewarna Alami Jingga dari Wortel Pewarna Alami Putih dari Sari Pati Kelapa Santan 3. Cara Membuat Pewarna Alami Cara Membuat Pewarna Alami Makanan Cara Membuat Pewarna Alami Pakaian Yuk mari simak informasi selengkapnya yang akan berguna buat Anda di sini. 1. Perbedaan Pewarna Alami dan Pewarna Buatan? Proses pewarnaan terjadi dalam segala aspek mulai dari barang hingga makanan. Jenisnya pun terbagi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. Keduanya memiliki proses yang berbeda untuk bisa menghasilkan warna. Dikutip dari MV Organizing, Agensi regulator seperti US Food and Drug Administration FDA dan European Food Safety Authority EFSA mengatakan bahwa pewarna tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan pada makanan. Lalu, apa perbedaan pewarna alami dan pewarna buatan? berikut ini penjelasannya. Pewarna Alami Pewarna Buatan Warna yang dihasilkan natural alami tergantung dari kualitas bahan yang digunakan. Warna yang dihasilkan lebih terang, menarik, dan pekat Warna alami dihasilkan dari tumbuhan, mikrobiologi, hewan atau mineral Warna buatan dibuat di laboratorium dan terkadang secara tidak sengaja oleh ahli kimia. Pewarna alami merupakan bahan awal dalam pembuatan karena melalui beberapa proses sehingga warna bisa menyatu dengan baik. Pewarna buatan menjadi bahan terakhir dalam proses karena sifatnya yang dapat diubah pada akhir proses. Penggunaan pewarna alami dibuat dengan proses yang tidak instan Pewarna buatan dapat langsung digunakan tanpa harus diolah Kembali. 2. 12 Bahan Pewarna Alami Natural yang Aman Mengubah kebiasaan menggunakan bahan pewarna buatan atau sintetis ke bahan pewarna alami tentu membutuhkan proses. Ambil sisi positifnya, bahwa pewarna alami jauh lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi dibandingkan dengan pewarna buatan meskipun tidak ada dampak signifikan untuk kesehatan. Berikut ini telah dirangkum 12 bahan pewarna alami yang bisa Anda lakukan di rumah. ● Pewarna Alami Merah dari Buah Naga Selain sebagai makanan, buah naga bisa digunakan sebagai pewarna makanan alami. Buah ini mengandung antioksidan tinggi yang terdapat di kulit buah naga. Pilihlah buah naga yang kulit dan bagian dalamnya berwarna merah. Cara untuk mendapatkan warna merah seperti dikutip dari Analisa Daily, yaitu gunakan kulit naga yang telah dibersihkan, lalu keringkan. Selanjutnya, potong kulit buah menjadi potongan kecil dan di blender sampai menjadi bubur. Kulit yang sudah menjadi bubur, disaring sampai halus. Lalu Anda bisa campur langsung ke adonan makanan. ● Pewarna Alami Hijau dari Daun Suji Daun suji dikenal sebagai bahan pembuatan cendol yang bisa menghasilkan warna hijau alami. Mirip seperti daun pandan yang sama-sama menghasilkan warna hijau. Cara membuatnya, gunting daun suji menjadi potongan kecil, lalu lumatkan, saring dan ambil airnya. Untuk hasil lebih kental, Anda bisa mendiamkan air suji semalaman. Air yang direndam akan terpisah menjadi 2 bagian. Buang airnya dan ambil endapannya. Endapan itulah yang akan digunakan untuk pewarna hijau alami. ● Pewarna Alami Biru dari Bunga Telang Bunga telang adalah jenis tanaman perdu yang mampu mengeluarkan warna biru. Kenapa bisa begitu? Menurut greeners co, bunga telang memiliki pigmen antosianin atau pigmen yang memberikan warna secara alami. Cara membuatnya mudah, petik beberapa kuntum bunga telang, tumbuk dan kasih sedikit air, lalu peras dan saring ekstraknya. Ekstrak itulah yang digunakan untuk pewarna biru alami. ● Pewarna Alami Kuning dari Kunyit Kunyit sering dijadikan pewarna alami yang menghasilkan warna kuning. Warna kuning yang dikeluarkan sangat terang dan pekat seperti emas. Cara membuatnya dengan merebus kunyit di air panas, tunggu sampai air menghasilkan warna kuning. Cara lainnya bisa dengan melumatkan kunyit di food processor, lalu tiriskan dan ambil airnya. ● Pewarna Alami Merah dari Buah Bit Buah bit bisa menghasilkan warna alami yaitu merah. Jika Anda ingin menghasilkan warna merah muda pink maka gunakan sedikit bit, jika ingin merah terang gunakan banyak buah bit. Cara membuatnya mudah, rebuslah buah bit sampai empuk. Lalu haluskan buah bit melumatkan dan saring ke dalam wadah untuk mengekstrak warna yang dihasilkan. Mudah bukan? ● Pewarna Alami Hijau dari Bayam Membuat pewarna hijau alami bisa dengan sayur bayam. Selain murah, bayam juga mudah ditemukan. Untuk bisa menghasilkan warna hijau, Anda harus melumatkan sayuran bayam di blender/food processor, lalu saring bayam yang sudah dilumatkan untuk diambil airnya. Airnya itulah yang nanti dijadikan pewarna alami. Jika tertarik untuk menanam bayam, Anda bisa menanamnya di halaman rumah. Jika Anda mencari rumah yang memiliki pekarangan luas, pilihan rumah Rp400 juta di Solo, Jawa Tengah terbaru bisa jadi opsinya. ● Pewarna Alami Ungu dari Ubi Ungu Untuk menghasilkan warna ungu, Anda dapat menggunakan ubi ungu sebagai bahan pewarna alami. Ini karena ubi ungu memiliki zat antosianin. Adapun rasanya terbilang netral, jadi tidak akan merubah rasa makanan yang diberi pewarna. Cara membuat warna ungu nya bisa diambil dari kulit ubi ungu karena bagian itulah yang mengandung zat antosianin paling tinggi. ● Pewarna Alami Coklat dari Biji Buah Coklat Kakao Pewarna alami coklat bisa Anda ambil dari biji buah coklat yang telah berbentuk bubuk. Cara membuatnya Anda bisa menumbuh biji coklat hingga berbentuk bubuk. Lalu gunakan bubuk tersebut untuk campuran makanan, kue, dan lainnya. ● Pewarna Alami Biru Keunguan dari Buah Blueberry Blueberry adalah buah yang berwarna ungu gelap dengan kandungan nutrisi vitamin c terbanyak. Di balik itu semua, buah blueberry ternyata sering dijadikan pewarna alami biru keunguan. Cara membuatnya mudah, blender buah blueberry dan tambah sedikit air, lumatkan sampai halus dan saring. Gunakan hasil saringan tersebut sebagai pewarna yang bisa langsung dimasukkan ke makanan. ● Pewarna Alami Hitam dari Arang Merang Pewarna hitam alami bisa Anda dapatkan dari Arang. Namun arang yang Anda gunakan adalah arang merang dari batang padi yang dikeringkan. Cara membuatnya dengan membakar merang menjadi arang. Arang tersebut direndam dalam air sampai berubah menjadi hitam. Lalu saring air tersebut dan gunakan air berwarna hitam tersebut menjadi pewarna alaminya. ● Pewarna Alami Jingga dari Wortel Warna jingga alami bisa Anda dapatkan dari wortel. Namun, rasa yang dihasilkan dari pewarna alami ini cenderung manis. Jadi saat dicampurkan ke makanan rasa manis akan tercampur ke dalamnya. Caranya bikinnya sangat mudah, blender wortel yang telah dipotong kecil-kecil, saring airnya dan gunakan air tersebut untuk campuran pewarna alami. ● Pewarna Alami Putih dari Sari Pati Kelapa Santan Jika Anda ingin pewarna alami putih maka gunakanlah sari pati kelapa atau dikenal santan. Santan ini berwarna putih seperti susu. Cara mengolahnya pun mudah, parut kelapa dan tambahkan sedikit air. Lalu, peras parutan tersebut hingga mengeluarkan air berwarna putih. Gunakan air santan tersebut sebagai pewarna alami putih. 3. Cara Membuat Pewarna Alami Jika Anda lebih suka memasak atau membuat kue dengan bahan-bahan alami, cobalah untuk mulai membuat pewarna alami sendiri di rumah. Tidak susah dan cukup mudah lho. Dengan bahan pewarna yang sama, ternyata juga bisa digunakan untuk mewarnai pakaian. Inilah penjelasan selengkapnya. 1. Cara Membuat Pewarna Alami Makanan Membuat pewarna alami makanan sendiri di rumah tentu melalui proses yang dibilang mudah namun memakan waktu. Jika dilihat dengan membuat pewarna makanan sendiri, tentu Anda akan merasa lebih puas, aman, dan tenang karena tidak adanya campuran kimia di dalam makanan tersebut. Lalu, bagaimana cara membuat pewarna alami makanan? Cara membuatnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung dari jenis bahan yang digunakan. Umumnya tiga caranya seperti direbus, diblender, atau ditumbuk adalah paling umum digunakan. Langkah selanjutnya yaitu disaring atau diperas. Hasil ekstrak atau airnya itulah yang biasa digunakan sebagai pewarna alami. Mudah bukan? 2. Cara Membuat Pewarna Alami Pakaian Pewarna alami bisa juga digunakan untuk mewarnai pakaian Anda. Bahan-bahannya tentu sama seperti yang telah disebutkan di atas. Nah, proses pembuatannya cukup muda seperti dikutip dari 1 million women, inilah tahapannya. Persiapkan bahan-bahan alami sesuai warna yang ingin dihasilkan. Potong menjadi bagian-bagian kecil, lalu rebus bahan tersebut hingga mendidih sekitar satu jam. Tiriskan dan biarkan berada di panci. Ada campuran senyawa fixative’ yang digunakan untuk mewarnai pakaian. Contohnya dengan merendam pakaian dengan cuka dan air 14. Rebus pakaian tersebut dengan api kecil sambil diaduk hingga satu jam. Setelah selesai, tiriskan dan rendam dalam air dingin. Selanjutnya, masukkan pakaian ke dalam panci yang telah dipanaskan kembali dengan api mendidih yang telah berisi pewarna alami. Diamkan dan tunggu hingga mendidih sampai warna tercampur rata. Tips Jika ingin warna yang kuat dan tahan lama, diamkan pakaian semalaman. Setelah itu, cuci pakaian yang telah diwarnai secara terpisah, jangan dicampur dengan cucian lain karena warna bisa menyebabkan luntur ke pakaian Anda lainnya Setelah mengetahui 12 bahan pewarna alami tersebut, apakah Anda mau membuat sendiri di rumah? Tidak mahal dan cukup mudah ditemukan sekitar Anda. Akan lebih baik untuk konsumsi makanan dengan bahan-bahan alami yang baik bagi kesehatan tubuh. Ketahui apa saja yang menjadi perbedaan antara Notaris dan PPAT melalui video berikut ini! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami Pewarna tekstil yang berbasis bahan kimia telah menjadikan industri pakaian sebagai pencemar air terbesar kedua di dunia. Pewarna sintetis bertanggung jawab terhadap 20% pencemaran air secara global. Faktanya, ada 72 bahan kimia beracun dalam air yang berasal dari pewarnaan tekstil dan 30 di antaranya tidak pernah bisa dihilangkan. Bahan kimia itu akan terus bereaksi dan terus merusak kualitas air di sungai. Itu sebabnya, warga Jerman Bertram Flesch, mengambil sikap untuk menyadarkan banyak orang tentang masalah apa yang sebenarnya terjadi di balik pakaian yang kita kenakan setiap Flesch, COO Sukkha Citta yang menggagas pewarnaan tekstil alami yang ramah Sukkha Citta Company Chief Operating Officer dari Sukkha Citta ini mengklaim bahwa tujuan utamanya bukan menjadi “fashion brand”, namun lebih jauh tentang pemberdayaan para pengrajin. Ia mengatakan ada solusi untuk masalah dampak pencemaran air dari pewarnaan tekstil, yakni dengan pewarnaan alami. Ia menyebutnya sebagai pakaian dengan proses pewarnaan alami pertama di Indonesia yang 100% bisa dilacak, bersih, dan memberdayakan para pengrajinnya. “Pada dasarnya ini adalah pewarnaan pakaian pertama di Indonesia yang 100% bisa dilacak asa usulnya. Kami tahu persis dari mana bahan-bahannya berasal, juga memberdayakan, karena kami memanfaatkan bahan-bahan yang bersumber dari komunitas pertanian lokal, dan bebas bahan kimia,” ujar Bertram kepada DW Indonesia. Pewarnaan alami tradisional Flesch menambahkan bahwa teknik ini cukup langka di sektor pewarnaan pakaian karena banyak yang masih menggunakan bahan kimia untuk mempercepat prosesnya. Meski tak memungkiri, ia dan tim menghadapi tantangan berat karena pewarnaan alami biasanya sulit untuk mencapai konsistensi warna yang diinginkan. Pewarnaan sintetis hanya membutuhkan satu kali proses pencelupan agar warna langsung menempel di pakaian, sedangkan pewarnaan alami setidaknya butuh 10 kali pencelupan. “Awalnya pakaian berwarna putih. Kamu celupkan pertama kali, lalu kamu angkat, warnanya kehijauan. Lalu bereaksi dengan oksigen di udara dan berubah menjadi biru muda, dan kamu harus mengulang proses ini hingga 10 kali, dan setiap kali pencelupan akan berubah lebih gelap, hingga akhirnya kamu mendapatkan warna yang kamu inginkan,” dengan bahan alami perlu proses hingga 10 kali pencelupan dan sulit mendapat konsistensi Sukkha Citta Company Meski tak mudah, melalui Sweet Indigo -nama produk untuk pakaian dari pewarnaan alami karya Sukkha Citta, Bertram dan tim pada dasarnya ingin meningkatkan kesadaran publik terkait masalah pencemaran lingkungan dari teknik pewarnaan pakaian sintetis. Ia dan timnya bekerja bersama pengrajin dan penduduk desa bukan dengan pabrik. “Kami ingin memastikan yang pengrajin lakukan tidak merusak lingkungan mereka sendiri.” Bagaimana memastikan pewarnaan alami tidak mengakibatkan deforestasi? Pewarnaan alami yang mengambil sumber dari alam, menurut pria Jerman itu jika tidak dilakukan dengan cara yang benar bisa berakibat pada deforestasi. Bertram menjelaskan pewarna alami bukan serta merta menjadi “obat mujarab” atau solusi sempurna untuk masalah pencemaran lingkungan. Sangat penting baginya untuk mengetahui dari mana bahan-bahan pewarna alami itu berasal. Bekerja sama dengan pengrajin lokal, seluruh bahan-bahan pewarna alami tersebut mereka tanam sendiri bersama komunitas-komunitas pewarna Sweet Indigo diperoleh dari tanaman budidaya bekerjasama dengan petani lokal yang tidak membabat hutanFoto Sukkha Citta Company “Seperti Indigo, kami tanam di tempat komunitas pengrajin kami sendiri, kami tahu dari mana bahan itu berasal, bagaimana itu ditanam, bagaimana itu dipanen,” jelasnya. Ia mengatakan pewarna alami dari kayu mahoni misalnya, dihasilkan dan diproses secara berkelanjutan. Komunitas pertanian mengambil kulit pohon mahoni yang sebelumnya telah ditebang untuk penggunaan kehutanan. Para pekerjanya pun mengetahui seberapa banyak bahan alami yang bisa diambil, sehinggga pohon masih bisa tumbuh setelah diambil kulitnya. Meski dampaknya sepadan, butuh produksi berbulan-bulan “Ini sangat sulit, butuh waktu lebih lama, butuh biaya lebih besar, tapi secara bersamaan kami melihat banyak orang selaras dengan ide ini,” ujarnya. Sejak awal berdiri, Sukkha Citta mempunyai misi untuk tak hanya meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah lingkungan, namun juga pemberdayaan para pengrajin perempuan lokal. Bertram ingin para pengrajin mendapat upah yang adil dari hasil kerajinan mereka. Inilah kisah yang ingin ia sampaikan kepada para pembeli produknya, sekaligus menunjukkan pada duni bahwa ada cara lebih baik untuk memproduksi Tekstil Buatan Bakteri Yang Ramah LingkunganTo view this video please enable JavaScript, and consider upgrading to a web browser that supports HTML5 video Bertram ingin informasi terkait produknya ia sampaikan setransparan mungkin kepada pelanggan. “Sesederhana apa yang kamu pakai, dapat membuat perubahan besar terhadap orang-orang yang membuatnya.” Bertram ingin publik lebih kritis, ketika membeli suatu produk, seperti bertanya di mana produk pakaian itu dibuat, apakah pembuatnya diberi upah secara adil, dan apakah dibuat dengan sistem berkelanjutan. Menurutnya ketika pembeli kritis menanyakan hal semacam itu, maka industri yang mencemari lingkungan akan berubah. “Sejak awal kami tidak ingin Sukkha Citta menjadi “Fashion Brand”, kami benar-benar berusaha untuk menyelesaikan masalah eksploitasi perempuan di industri kerajinan dan polusi lingkungan yang sangat besar di industri yang sama,” tutupnya. Awalnya, Sukkha Citta hanya bekerja bersama tiga pengrajin perempuan di Jawa Tengah. Namun kini mereka mempunyai lebih dari 100 pengrajin, di enam desa yang tersebar di Indonesia. pk/as

cara membuat pewarna pakaian hitam alami